Suku Maya Kecam Pemerintah Raup Keuntungan dari Mitos Kiamat 2012
WASHINGTON - Suku maya tidak terima mitos kiamat 2012 dijadikan sebagai alat bagi pemerintah untuk meraup keuntungan. Diketahui pada 21 Desember 2012, tanggal di mana kalender Maya akan berakhir, merupakan puncak dari meningkatnya jumlah penderitaan bagi penduduk Maya pribumi, terutama Tanah Air mereka di Guatemala.
Penderitaan ini bisa dialami penduduk asli Suku Maya di Guatemala, lantaran kawasan tersebut akan berubah menjadi tempat dengan daya tarik wisata yang murah. Pekan ini, penduduk Maya di Guatemala menuduh pemerintah dan pihak sponsor tur melestarikan mitos "kiamat" itu, sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan finansial dari sektor pariwisata.
Selama beberapa tahun, ternyata suku maya berupaya keras melawan mitos kiamat, yang merupakan bentuk kesalahan persepsi terkait kalender kuno mereka. Kementerian Kebudayaan Guatemala mendukung event akbar yang akan digelar di Guatemala City, di mana diprediksi sekira 90 ribu orang akan hadir.
Puluh ribu wisatawan ini akan mendatangi kawasan Guatemala City. Pemerintah mempromosikan ini dengan dalih perayaan "kiamat". "Kami berbicara lantang menentang kebohongan, kebohongan dan memutar kebenaran. Mengubah kami menjadi cerita rakyat demi keuntungan," ujar Felipe Gomez, pemimpin aliansi Maya Oxlaljuj Ajpop.
Ia memprotes kepada Tourism Institute untuk memikirkan kembali selebrasi kiamat, di mana ia menilai bahwa "pertunjukkan" tersebut merupakan bentuk ketidaksopanan terhadap kebudayaan Maya. "Mereka tidak mengatakan kebenaran tentang siklus waktu," sesal Gomez.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Oxlaljuj Ajpop, akhir dari kalendar Maya bermakna bahwa akan ada kesempatan besar pada individu, keluarga dan tingkat komunitas. Sehingga, ada harmoni dan keseimbangan antara umat manusia dan alam.
Oxlajuj Ajpop mengadakan acara yang dianggap sakral di lima kota. Gomez mengatakan bahwa Kementerian Kebudayaan akan bijaksana untuk memberikan dukungan di belakang perayaan mereka yang sebenarnya. Tampaknya agen turis pemerintah dan Kementerian tidak akan merubah rencana mereka.
Sumber: http://plasa.msn.com
Category: Berita Menarik, Berita Terbaru, Mancanegara, Misteri, Unik
0 komentar