Misteri Julian Assange (Pendiri Situs WikiLeaks) Jadi Buronan Interpol

Unknown | 12.54 | 2 komentar

KEBERADAAN Pendiri situs WikiLeaks, Julian Assange selalu menjadi teka-teki semua orang. Banyak pengamat mengatakan,dia lebih berbahaya daripada Pemimpin Alqaeda Osama bin Laden, karena membocorkan puluhan ribu dokumen rahasia Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Lalu siapakah dia sesungguhnya?


“Apakah hidup saya ini seperti pria yang penuh dengan teka-teki?” tanya balik Assange ketika diwawancarai oleh Nikki Barrowclough seperti dikutip Sidney Morning Herald. Assange memang tidak dapat dilepaskan dari berbagai tekateki. Dia pun menikmati permainan itu layaknya menjalani aktivitas keseharian tanpa beban.Kehidupannya pun dibayang-bayangi para agen keamanan dan intelijen yang terus memburunya karena dianggap orang berbahaya.

“Saya memiliki empat tempat utama ketika saya sakit,” imbuhnya. Salah satu tempat utama itu adalah Islandia dan lainnya adalah Kenya. Di kedua lokasi tersebut, dia lebih banyak menghabiskan waktu. Jika dirunut lebih komprehensif, cerita kehidupan Assange hampir sama dengan karakter dalam novel trilogi karya Stieg Larsson, Millennium. Larsson adalah seorang jurnalis yang meninggal pada 2004.

Jika pernah membaca karyanya,cerita hidup Julian Assange mirip dengan trilogi tersebut. Jika Anda belum membacanya, Anda perlu membacanya untuk mengetahui kisah mirip Assange. Anda tidak bakal kecewa. Trilogi tersebut menceritakan tokoh bernama Mikael Blomkvist, karakter yang genius dan cerdas di bidang komputer serta berjuang di dunia yang penuh tipu muslihat dengan segala kekuatan.

Blomkvist dalam novel tersebut merupakan seorang hacker muda yang genius, beraksen Australia. Bisa jadi tokoh tersebut merupakan representasi Assange karena Larsson memang mengenal baik sosoknya secara pribadi. Assange sendiri pernah bertemu dengan Larsson dan mereka kerap berdiskusi serius. Demi novelnya, Larsson pun mengikuti kehidupan Assange selama beberapa tahun.
Assange menjawab anggapan orang terhadap dirinya sebagai pakar komputer, “Saya tidak melihat diri saya sebagai ahli komputer. Saya hidup di kehidupan internasional yang luas. Saya memiliki keahlian di beberapa bidang, kecuali masalah pengejaan.”

Dalam sebuah artikel di New York Times, ketika jurnalis media terbesar di Paman Sam itu ingin mewawancarai Assange, sang wartawan benar-benar mendapatkan “prosedur” sangat khas. Sang jurnalis tersebut bertemu Assange di sebuah restoran masakan Ethiopia di distrik kumuh Paddington, London, Inggris.

Pertemuan itu pun dipenuhi suasana tegang. Suara percakapan antara jurnalis Times dan Assange berlangsung sangat pelan, hampir seperti berbisik. Gerak-gerik mereka pun hati-hati untuk menghindari perhatian dari sekitarnya, terutama para agen intelijen yang terus memburu Assange. Tidak hanya itu, pendiri WikiLeaks itu pun minta para pendukung setianya untuk menggunakan telepon seluler bersandi dengan kode rahasia yang rumit.Harga telepon canggih itu pun tak murah.

Assange sendiri sering mengganti ponselnya seperti dia mengganti baju. Jika dibayangkan dalam sebuah film, kehidupan Assange juga seperti tokoh Jason Bourne dalam film Bourne Ultimatum dan Bourne Supremacy. Bourne selalu berpindah tempat, memiliki banyak paspor dengan nama-nama yang berbeda,selalu mengubah penampilan dan bergerak cepat. Diceritakan oleh Assange, dia selalu tinggal di sejumlah hotel dengan nama-nama samaran.

Dia kerap tidur di mana pun,baik di jalanan maupun di kursi halte bus. Tak ada istilah kartu kredit, dia selalu membayar transaksi dengan uang kontan yang didapatkan dari para pendukungnya.“Tetap di jalur ini dan tidak berkompromi membawa saya ke dalam ketegangan yang luar biasa,” kata Assange. Ke mana pun Assange berada, dia selalu dilindungi oleh sekelompok pemuda.

Orang-orang yang berada di sekitar Assange adalah mereka yang berani mati jika ada ancaman pembunuhan terhadapnya. Bukan hanya pakar keamanan yang terus mengikutinya, beberapa orang ahli dokumentasi juga merekam semua yang dilakukan Assange. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,maka mereka memiliki bukti kuat.

Dalam petualangannya menuju kemasyhuran, sang pendiri laman WikiLeaks itu menilai beberapa pekan yang akan datang menjadi masa paling berbahaya dalam hidupnya. Assange menanggapi berbagai ancaman itu dengan melarikan diri meski belum menemukan satu tempat pun yang benar-benar aman untuk berlindung.“Apa yang kamu ketahui keberadaan saya, lihatlah bagaimana saya menggerakkan bulu mata,” kata Assange.

Ketika kontroversi tentang kebocoran dokumen rahasia mengenai perang Afghanistan memanas, ia terbang ke Swedia untuk meminta izin menetap dan mencari suaka. Permintaannya disambut hangat oleh negara itu. “Mereka menyebut saya seperti James Bond dalam jurnalisme dan kemudian membuat saya digemari banyak orang meski beberapa dari mereka membuat saya terlibat dalam masalah,” papar Assange.
Pernyataan INTERPOL bahwa Assange sebagai Buronan berbahayaHingga pekan ini Badan Polisi Dunia (Interpol) menyebarkan surat perintah penangkapan Assange kepada seluruh negara di dunia. Surat penangkapan terhadap Assange itu dikeluarkan menyusul permintaan dari Swedia yang memburu pria kelahiran 3 Juli 1971 itu atas tuduhan pemerkosaan dan pelecehan seksual di negara tersebut. Sebagai konsekuensinya, Assange pun harus terus melarikan diri.

Dia selalu menikmati petualang demi petualangan dengan penuh ketegangan tingkat tinggi. Kecurigaan kepada siapa saja pun menjadi sangat penting hingga mereka percaya, orang-orang di sekeliling Assange adalah pemberontak kemapanan. “Kadang saya sampai pada titik bahwa lebih baik dipenjara saja karena bisa menghabiskan satu hari untuk membaca buku dengan tenang,”ujar Assange.
Raffi Khatchadourian, Newyork Time ReporterSementara menurut Raffi Khatchadourian, reporter majalah New Yorker yang selama beberapa pekan bepergian bersama Assange, pendiri WikiLeaks itu selalu memiliki pola hidup nomaden atau berpindah-pindah tempat. Dia mengatakan akan terus berpindah-pindah untuk mengelola Wikileaks dari berbagai lokasi yang berubah-ubah.

“Dia (Assange) bisa lama tidak makan dan memusatkan perhatian kepada pekerjaan dengan hanya sedikit tidur. Dia menciptakan atmosfer di sekelilingnya,yang membuat orang-orang yang dekat dengannya ingin mengurusnya untuk membantu dia terus bekerja. Ini mungkin karena karismanya,” tutur Khatchadourian.

Upaya percobaan pembunuhan kerap dialaminya. Salah satunya pada 2007, ketika dia berada di Nairobi, Kenya. Hal itu dialami satu minggu sebelum dia mengungkap ke publik bahwa pemilu Presiden Kenya penuh dengan skandal korupsi. Saat itu dia tidur di sebuah tempat dengan pengamanan berlapis. Namun, enam pria bersenjata mampu menjebol keamanan dan masuk ke dalam kamarnya di tengah kegelapan.
Para pengawal pun meminta Assange tiarap saat berondongan peluru menyerbunya. Hingga akhirnya, tim keamanannya tiba untuk menyelamatkan Assange dan mengejar pria bersenjata yang berhasil melarikan diri. “Assange merupakan orang yang aneh. Sejujurnya, saya tidak mengetahui bagaimana model kehidupannya. Dia selalu membawa tas punggung,semua yang diperlukan ada di dalam tas tersebut,”ujar mantan kolega yang tak mau disebutkan nama kepada Times Online.

Dalam investigasi yang dilakukan Nikki Barrowclough, dia menyebutkan ada seorang perempuan yang mengaku pernah tinggal satu rumah di Melbourne bersama dengan Assange selama beberapa bulan pada 2007. Saat itu Wiki- Leaks sedang mengalami masa inkubasi sehingga aktivitas Assange tidak terlalu padat. Perempuan itu mau bercerita tanpa menyebutkan identitas sebenarnya. Menurut perempuan itu, di rumah tersebut terdapat tempat tidur di mana-mana.

Bahkan, ada tempat tidur di dapurnya. Perempuan tersebut tinggal di matras di ruangan Assange. Dia mengatakan, ketika terbangun di tengah malam, perempuan itu melihat Assange masih bergulat dengan komputernya. Kadang Assange pun lupa makan dan tidur demi proyeknya. Sering kali dia menulis formula dan rumus matematika di tembok dinding dan pintunya. Dia kerap menggunakan bohlam berwarna merah di kamarnya. “Dia sangat fokus apa yang dikerjakannya,” kata perempuan tersebut.

Masa Lalu Penuh Pemberontakan
Kehidupan manusia saat ini adalah cerminan masa lalu. Apa yang akan dilakukan di masa mendatang pun merupakan refleksi dari apa yang terjadi di masa lalu. Perjuangan saat ini juga bentuk akumulasi kekecewaan ataupun kebahagiaan di masa lalu. Hidup manusia tak bisa lepas dari masa lalu. Hingga sejarah pun dapat membentuk karakter dan kepribadian seseorang. Salah satu rahasia keberhasilan WikiLeaks adalah kegagalan dalam mengungkap latar belakang Assange.

buku berjudul Underground yang ditulis Suelette DreyfusAssange pernah mengungkapkan, kedua orang tuanya menjalankan bisnis teater keliling di Australia. Dia juga pernah menempuh pendidikan di 30 sekolah karena selalu menimbulkan permasalahan di sekolah barunya. Media Australia menyatakan, Assange memiliki julukan di kalangan para hacker dengan sebutan, Mendax. Sejak remaja dia memang aktif sebagai hacker. Dalam buku berjudul Underground yang ditulis Suelette Dreyfus, Mendax adalah seorang anak yang cerdas dan luar biasa.
Hanya, dia tidak mengetahui ayahnya dan terus berkelana keliling Australia. Ketika remaja, Mendax mampu menemukan sebuah program komputer yang mampu digunakan kelompok hacker yang disebut International Subversives untuk meretas situs Pentagon, NASA, dan organisasi intelijen lainnya. Bagi Mendax, apa yang dilakukannya sebagai bentuk pemberontakan. Mendax atau Assange, meninggalkan rumah pada usia 17 tahun setelah diburu polisi karena aksinya.

W.A.N.K Hacker Group Alert!Assange pun pernah meng-hebohkan dunia pada Oktober 1989. Apa yang dilakukan Assange? Hanya beberapa detik sebelum pesawat luar angkasa Atlantis akan meluncur, komputer NASA mendeteksi sebuah kata di program mereka bertajuk, “Wank”, kepanjangan dari nama sebuah kelompok hacker,“Worms Against Nuclear Killers”. Assange adalah salah seorang yang berada di belakang serangan hacker menghebohkan tersebut.

Masa lalu Assange penuh masalah dengan polisi, tercatat lebih dari 30 kali kasus terkait kejahatan melalui komputer. Sebanyak 24 kejahatan teknologi itu diakui olehnya. Namun,dia masih disebut berkelakuan baik dan hanya membayar denda.Bagi Pemerintah Australia, saat itu apa yang dilakukan Assange adalah bentuk dari kebebasan komunikasi. Di dunia kampus, Assange lebih mendalami matematika dan fisika di Universitas Melbourne.

Dia pun bekerja sebagai pakar komputer di bidang keamanan di Melbourne. Dia pernah mengalami kehidupan normal layaknya orang pada umumnya, memiliki istri, dan anak. Kemudian pada 1997 Assange menemukan Rubberhose deniable encryption yang digunakan para aktivis pejuang hak asasi manusia (HAM) yang ingin melindungi data yang sensitif di lapangan. Peranti lunak tersebut dibagikan cuma-cuma. “Sumber intelektual yang sebenarnya tidak dapat diikatkan di dalam hak cipta,” tuturnya.
sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/367958/

Antara Sosok Pahlawan dan Penjahat

APA yang dilakukan pendiri WikiLeaks Julian Assange tidak hanya mendapatkan hinaan dan cacian.Dia juga menerima banyak pujian dan dukungan. Jika pemerintah Amerika Serikat (AS) menganggapnya sebagai penjahat yang berbahaya, pendukung Assange menyebutnya sebagai pahlawan.

Menurut para pendukungnya, yang diperjuangkan Assange adalah inti dari demokrasi yakni kebebasan informasi. Mirisnya, para pendukung Assange menganggap AS yang mengaku mengusung demokrasi justru paling ketat mengekang informasi dan tak ada bedanya dengan negara komunis. Kondisi itulah yang ditentang Assange. Dia pun mengusung “demokrasi radikal” yang mengutamakan kebebasan informasi dengan aktivitas dunia maya tanpa batas teritorial.

Pratu Bradley Manning, 22 tahun, tersangka pembocor data CIA ke Wikileaks“Sudah 40 tahun saya menunggu orang yang membongkar informasi-informasi dalam skala yang bisa membuat perubahan,” kata Daniel Ellsberg yang pernah mempublikasikan 1.000 halaman studi rahasia AS tentang Perang Vietnam pada 1971 atau dikenal dengan “Pentagon Paper”. Ellsberg melihat semangat yang sama dalam diri Assange dengan Prajurit Satu Bradley Manning, 22, mantan anggota intelijen AS yang kini ditahan di Quantico, Virginia, AS, karena dituduh membocorkan dokumen rahasia perang Irak dan Afghanistan. “Mereka berani dipenjara seumur hidup atau dihukum mati untuk membongkar informasi semacam itu,”kata Ellsberg. Bahkan, Assange tetap mendapat pujian dari para penentangnya.

Assange berhasil menciptakan sistem komputer yang rumit dan arsitektur pendanaan WikiLeaks yang mampu melindungi organisasi itu dari musuhmusuhnya. “Dia sangat unik dan luar biasa,” ujar Jonsdottir, perempuan anggota parlemen Islandia. Assange mengaku tidak mendapatkan gaji dari WikiLeaks.

Dia memiliki investasi di dalam organisasi tersebut, tapi dia tidak mau menjelaskan lebih rinci. Melalui WikiLeaks yang dikenal publik per Januari 2007, Assange berkolaborasi dengan para pembelot China, jurnalis, matematikawan, dan pakar teknologi informasi dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia, dan Afrika Selatan.

Assange pertama kali menyebut mereka sebagai anggota dewan penasihat dan kemudian disebut sebagai pendiri WikiLeaks. Hebatnya, WikiLeaks tidak memiliki kantor pusat. Mereka hanya memiliki lima editor tetap dan 800 sukarelawan.

Awalnya, server utama WikiLeaks berada di Swedia tapi kemudian dipecah-pecah di sejumlah negara demi keamanan. Meski Assange sadar bahwa apa yang dilakukannya bakal menjerumuskannya ke gerbang kematian dan ancaman dari berbagai pihak. Tapi, dia yakin bahwa apa yang dilakukannya benar. “Sumber materi yang kita bocorkan untuk menjaga kejujuran jurnalistik. Datanya dapat dicek kebenarannya,” ujar Assange kepada The New York Times. Sungguh, aksi Assange menggetarkan para pemimpin dunia. WikiLeaks membuat geram Paman Sam setelah menyebarkan satu dokumen lengkap terdiri atas 251.287 data dan 261.276.536 kata. Dokumen tersebut berupa kawat diplomatik Departemen Luar Negeri AS di berbagai negara di penjuru dunia. Padahal, pada Oktober lalu WikiLeaks telah menyebarkan sekitar 400.000 dokumen rahasia mengenai Perang Irak.

Dokumen itu menyebutkan korban perang Irak 15.000 lebih banyak dibandingkan perkiraan berbagai lembaga selama ini. Sebelumnya dia menayangkan 77.000 dokumen rahasia Pentagon tentang perang Afghanistan di laman WikiLeaks. Sejak berdiri, WikiLeaks telah mendapatkan 1,2 juta dokumen. Kini mereka menerima 10.000 data baru setiap harinya.Assange membuka mata dunia bahwa manusia dapat belajar dari data-data yang selama ini dirahasiakan.

Semua orang dapat membuka “topeng” orang yang selama ini dikenal baik ternyata menjadi pembunuh ribuan orang. Menariknya, Assange pun menawarkan konsep baru mengenai “whistle blower” atau peniup peluit. Selama ini si peniup peluit itu hanya dikenal memberikan informasi kepada pejabat penyidik hukum atau surat kabar dan televisi. Dengan inovasi Assange, peniup peluit dapat menggunakan Wiki- Leaks untuk langsung menyebarkan ke publik di penjuru dunia.

WikiLeaks Di Ambang Perpecahan?
Birgitta JónsdóttirDi tengah ketenarannya,muncul rumor WikiLeaks di ambang perpecahan. Beberapa rekan Assange di WikiLeaks menyebutnya membuat keputusan sepihak karena menyiarkan rahasia perang Afghanistan tanpa menghilangkan nama-nama dari sumber-sumber intelijen Afghanistan yang digunakan pasukan NATO.

“Kami amat sangat kecewa, ditambah lagi komentarnya setelah rahasia itu beredar. Seha-usnya ia bisa fokus pada hal-hal penting saja,” kata Birgitta Jonsdottir, anggota inti WikiLeaks yang juga anggota parlemen Islandia.

Dalam sebuah perbincangan online dengan salah satu sukarelawan WikiLeaks bulan lalu, Assange pernah sesumbar bahwa WikiLeaks akan hancur tanpanya. “Kita sedang berada dalam situasi bersatu atau mati untuk beberapa bulan ke depan,” ketik Assange seperti dikutip dari The Times.

Herbert Snorrason, Politikus IslandiaKetika Herbert Snorrason, 25, aktivis politik asal Islandia mempertanyakan penilaian Assange dalam beberapa isu yang sudah terjadi, Assange kelihatan geram. “Saya tidak suka nada bicara Anda. Jika terus seperti itu, Anda akan dikeluarkan,”jawab Assange. “Saya adalah hati dan jiwa dari organisasi ini, pendiri, pemikir, juru bicara,penyusun aturan,organisator, pengatur dana, dan segalanya. Jika kamu tidak suka saya, kamu harus keluar,” imbuh Snorrason menirukan kesombongan Assange.

Menurut Smari McCarthy, sukarelawan WikiLeaks, ada puluhan orang yang baru-baru ini keluar dari organisasi itu. Musim panas silam, Assange menghukum Daniel Domscheit- Berg, warga negara Jerman yang sebelumnya bertugas sebagai juru bicara WikiLeaks dengan menggunakan nama samaran Daniel Schmit karena perilaku yang dianggap buruk.Menurut McCarthy, masih banyak sukarelawan yang akan menyusul keluar.

Mereka yang membelot dari kepemimpinan Assange juga menuduhnya memang ingin membalas dendam kepada AS. Assange dianggap memiliki dendam pribadi terhadap Pemerintah AS. Menghadapi berbagai tudingan itu Assange mengatakan, keputusannya menyebarkan ribuan informasi rahasia itu mendatangkan manfaat yang besar sekaligus pencegahan akan bahaya yang mungkin terjadi dengan tersiarnya informasi itu. “Tidak ada pilihan yang mudah bagi organisasi ini,” ujar Assange.



Sumber: http://qnoyzone.blogdetik.com/

Category: ,

About GalleryBloggerTemplates.com:
GalleryBloggerTemplates.com is Free Blogger Templates Gallery. We provide Blogger templates for free. You can find about tutorials, blogger hacks, SEO optimization, tips and tricks here!

2 komentar:

  1. hha
    kenapa ga koruptor2 indonesia aja ya yang diburu interpol
    hha :D
    nice post gan

    mampir juga ya
    http://teens-sharing.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin ada konspirasi gan,hahha..
      ok, sipp dah..

      Hapus